Nama...??

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,,

Assalamualaikum wa rahmatullah wahai saudara-saudariku para ulama, presenter, artis, orang asing, orang hilang, pendekar, penggila buku & film, para hacker maupun cracker, orang yang ngaku atlit (capa tu, ngaku-ngaku?), para ‘nanda sekalian’, serta kakek-nenek kami disana dan siapapun anda pembaca terhormat yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan yang penulis harapkan bisa bermanfaat, semoga hari ini menyenangkan.

Tak lupa, salawat dan salam bagi nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang telah menjadi salah satu inspirasi kehidupan penulis.

Sebelum anda lebih jauh membaca tulisan ini, ada baiknya anda melakukan kegiatan yang lebih penting. Minum obat bagi yang sedang sakit, makan bagi yang sedang lapar dan ingat sudahi sebelum kenyang, istirahat bagi yang kelelahan karena berhenti sejenak dapat membantu anda melangkah lebih jauh, dan selamat membaca bagi yang sudah siap. Let’s go...!


Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan syaiton yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

‘(Tuhan) Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara’. (QS. Ar-rahman 1-4)

Dialah Allah Yang Maha Pemurah, pemilik nama-nama yang indah, tempat bergantung segala sesuatu. Subhanallah.

Ada pepatah mengatakan ‘apalah arti sebuah nama’ yang jika dilanjutkan haruslah menggunakan kata ‘hanya’ atau kata-kata lain yang membuat nama seolah-olah tidak bermakna yang menurut penulis menunjukkan bahwa si empunya pepatah sedang malas membahas masalah nama karena mungkin sedang sibuk atau karena hal lain yang tidak ada penjelasannya. Oleh karena itu, penulis mencoba mengambil kesempatan selagi si empunya pepatah sedang sibuk, untuk membagi hasil membaca dan merenungi yang telah dilakukan penulis berhubungan dengan masalah ‘apalah arti sebuah nama’ tersebut, sehingga setelah membaca tulisan ini anda tidak akan pesisimistis lagi terhadap arti sebuah nama dengan mengatakan ‘apalah arti sebuah nama’.

Allah memiliki 99 nama yang indah-indah. Setiap nama menunjukkan sifat Allah. Seperti pada penggalan surat ar-rahman di atas yang menjelaskan nikmat-nikmat Allah yang tidak terhingga yang menunjukkan betapa Allah Maha Pemurah. Betapa Allah sayang terhadap hamba-hambanya, namun terkadang kita lupa atau mungkin tidak sadar akan nikmat Allah yang begitu berlimpah, yang terus bertambah pada diri kita setiap waktu.

‘maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?’ (QS. Ar-rahman 13).

Setiap benda, setiap mahluk serta apapun yang Allah ciptakan memiliki nama, yang pertama kali diajarkan kepada nabi Adam AS. Kemudian tentu saja diajarkan kepada istri, serta anak-anaknya yang kemudian berkembang membentuk bahasa masing-masing sehingga nama-nama benda tersebut menjadi beragam, berbeda-beda di setiap tempat. Namun, nama-nama tersebut tentunya tetap sebagai fungsi awalnya yaitu untuk merepresentasikan pemilik namanya seperti misalnya ketika kita mendengar kata air maka yang terbayang adalah sesuatu yang bersifat cair, dapat mengalir dari atas ke bawah, bisa digunakan untuk segala keperluan seperti minum maupun membersihkan badan dan sebagainya.

Sama halnya dengan manusia karena manusia juga memiliki nama selain memang sebenarnya nama kita adalah manusia. Allah menyebut manusia dalam Al-Quran dengan sebutan yang berbeda-beda sesuai sifat dan kondisinya. Contohnya jika secara fisik maka Allah menyebut manusia itu basyar karena basyar berarti kulit tubuh manusia, Al-insan karena daya pikir, rasa dan nafsu yang kita miliki, Al-ins karena tantangan yang Allah berikan, Annas jika mengacu pada sekelompok orang atau masyarakat dalam konteks kehidupan (sosial) serta sebutan-sebutan lain seperti Unas dan Bani adam yang semua itu merepresentasikan manusia.

Selain nama-nama yang diberikan Allah dalam Al-Quran, kita juga memiliki nama yang diberikan Allah melalui manusia lainnya, yaitu nama resmi kita sekarang yang dihadiahkan oleh orang tua kita karena telah bangga menjadi anaknya sehingga peresmiannya dengan aqiqah seekor kambing atau mungkin beberapa ekor kerbau. (wow, ternyata nama anda senilai seekor kambing atau kerbau, ‘apalah arti sebuah nama’..??)

Selain memiliki nilai material nama juga merupakan simbol kehidupan seseorang, sekelompok orang atau simbol kebudayaan suatu tempat. Misalkan saja pulau lombok. Jika oleh sebagian orang mungkin lombok lebih dikaitkan dengan cabe yang rasanya pedas. Akan tetapi, bagi masyarakat suku sasak yang mengerti bahasa sasak (bahasa sasak merupakan bahasa suku sasak yang merupakan penduduk asli pulau lombok) pulau lombok berarti pulau lurus karena lomboq dalam bahasa sasak berarti lurus. Masih samar memang arti dari nama pulau lomboq ini, namun bagi ahli sejarah mungkin sudah mengerti mengapa dinamakan pulau lombok.

Berdasarkan pengetahuan kebudayaan daerah yang penulis dapatkan ketika berada di bangku sekolah menengah pertama, dinamakan pulau lombok karena dua hal berdasarkan sejarah pulau lombok. Yang pertama, karena pada zaman dahulu orang-orang yang pertama kali datang ke pulau lombok berlayar lurus dari suatu daerah dengan menggunakan seksek (nama satu jenis perahu dan salah satu sebab suku asli pulau lombok bernama suku sasak) sehingga sampailah mereka di sebuah pulau yang kemudian diberi nama pulau lombok. Yang kedua, karena memang sifat penduduk yang telah menetap tersebut lurus dalam arti teguh memegang apa yang mereka anggap benar dalam hal ini keyakinan mereka.

Contoh di atas penulis anggap sudah cukup sebagai gambaran awal tentang arti sebuah nama.

Selain nama resmi, ada juga nama-nama julukan yang kita dapat ketika berinteraksi dengan lingkungan entah itu bertujuan untuk memperolok atau justru memuji namun yang pasti nama tersebut mencerminkan diri kita bagi orang lain dan tentu saja tanpa aqiqah. Nabi muhammad mendapat julukan al-amin karena kejujurannya, Abu bakar mendapat julukan as-siddiq karena beliau yang dengan sepenuh hati mempercayai perkataan rasulullah tentang isra mi’raj ketika yang lain meragukannya dan mungkin anda juga telah mendapat julukan istimewa dari keluarga, kerabat, sahabat, teman dekat atau teman istimewa yang mencerminkan diri anda, namun jika yang anda dapatkan adalah julukan yang memperolok diri anda maka sudah saatnya kita sadar diri. Tidak selamanya julukan istimewa itu lebih baik bagi kita, adakalanya justru olok-olokan dari orang yang membuat kita sadar sehingga memiliki tekad untuk memperbaiki diri sehingga menjadi lebih baik. Jadi, nama julukan bisa digunakan untuk merepresentasikan seseorang juga dapat digunakan sebagai alat untuk introspeksi diri bagi penerima julukan tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bagaimana teratai bisa berbunga mekar jika tidak ada lumpur yang kotor dan terik mentari yang menyengat.

Ada lagi yang menarik dari nama julukan ini, yaitu bahwa selain nama tersebut mencerminkan orang yang diberi, juga dapat mencerminkan si pemberi. Silahkan anda coba tebak karakter atau perasaan seseorang dari julukan yang diberikannya kepada anda. Mungkin saja anda bisa membaca perasaan seseorang hanya dari bagaimana mereka memanggil anda karena seseorang tidak akan memanggil kakek yang mereka hormati dengan sebutan yang tidak baik kecuali mungkin bagi orang munafik yang insyaAllah masuk neraka (mohon diingat bahwa pintu taubat masih terbuka kecuali bagi musryikin, semoga kita bukan salah satu diantaranya. Aamiiin...). Begitu pula ketika seseorang memiliki perasaan tertentu kepada orang lain maka yang akan dia berikan tentu sesuatu yang sesuai dengan perasaannya tersebut. Sangat jarang orang yang ketika marah justru memanggil seseorang dengan julukan yang indah, terkadang yang dilontarkan adalah cacian-cacian yang dibisikkan syaiton.

Ada beberapa hal yang menurut penulis harus anda perhatikan jika ingin membaca perasaan seseorang. Pertama, bacalah basmalah di awal dan hamdalah di akhir kegiatan. Kedua, temukan target operasi (maksudnya orang yang ingin ditebak perasaannya). Ketiga, bersikaplah seperti biasa sehingga orang lain dapat menilai diri anda. Keempat, tunggulah sampai anda mendapat panggilan tertentu seperti nama julukan. Jika anda belum juga mendapatkan julukan, maka mungkin nama anda sudah pantas untuk menjuluki diri anda, namun jika anda telah mendapatkannya maka dimulailah proses membaca perasaan seperti yang telah saya jelaskan diatas.

Apa..?! Saya belum menjelaskannya. Oh,, my mistake. Begini caranya sekali lagi menurut penulis yang merupakan manusia biasa.

1. Apabila anda mendapat sebuah julukan tertentu yang menurut anda tidak sesuai dengan diri anda maka si pemberi hanya mengetahui anda secara kasat mata saja. Maksudnya mereka mungkin tidak tertarik dengan anda untuk menjalin hubungan spesial atau mungkin mereka belum sempat mengetahui lebih jauh tentang anda.
2. Apabila anda mendapat julukan yang menurut anda sesuai diri anda maka si pemberi sudah mulai mengetahui lebih jauh tentang anda dan mungkin ingin menjalin hubungan yang lebih erat.
3. Apabila anda mendapat julukan yang bernada memperolok anda dan biasanya dari teman-teman dekat berarti teman-teman anda ingin anda membuat mereka diam dengan merubah diri anda menjadi lebih baik. ‘things do not change, we change’ (OKMB IMT 2008).
4. Apabila anda mendapat julukan dari seorang lawan jenis dan selalu ia gunakan hanya untuk anda seorang yang mungkin menurut anda biasa saja karena memang julukan tersebut sesuai dengan anda atau karena anda sudah bosan mendengarnya berulang kali maka mungkin saja ada hal terpendam yang harus anda gali lebih dalam mengenai julukan tersebut. Apalagi jika pembaca adalah laki-laki maka anda harus melakukan langkah-langkah yang perlu untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maupun yang diinginkan karena berdasarkan penuturan ibu rini dosen bahasa inggris penulis yang pernah dan mungkin saat ini masih melakukan studi terhadap woman language atau bahasa perempuan mengatakan bahwa bahasa perempuan itu sangat unik karena perempuan terkadang mengatakan sesuatu itu berbeda dengan perasaannya. Jadi, bagi pembaca silahkan memposisikan diri dengan tepat agar mendapat sesuatu yang tepat.



Kini bertambah lagi satu kegunaan nama julukan yaitu untuk menebak perasaan seseorang terhadap anda yang merupakan hasil perenungan penulis setelah membaca kalam Allah. Karena alam semesta beserta isinya termasuk manusia dan interaksinya juga merupakan kalam Allah yang perlu untuk dibaca dan direnungi sebagai pertimbangan untuk kehidupan yang lebih baik.

Lalu bagaimana dengan nama resmi anda yang seharga seekor kambing atau kerbau itu?? Apakah juga bisa digunakan untuk hal-hal seperti yang dapat dilakukan dengan nama julukan? Tentu saja bisa, karena nama resmi ataupun nama-nama lain pada dasarnya sama, hanya yang berbeda adalah si pemberi atau penggunanya dan tentunya karena nama julukan tanpa aqiqah.hehhe..

Jika tadi penulis telah menjabarkan beberapa arti dan kegunaan nama julukan, maka sekarang akan penulis coba mengajak pembaca menemukan arti dalam sebuah nama resmi. Karena sekecil apapun benda di dunia ini tentu memiliki arti, begitu juga nama. Setiap nama memiliki arti. Kenapa demikian?

Karena nama tersebut diberikan oleh kedua orang tua anda bukan karena apa yang telah anda perbuat seperti pada nama julukan, tetapi karena apa yang mereka harapkan kelak anda perbuat atau mungkin harapan-harapan lain orang tua anda untuk anda, anaknya tercinta.

Salah satu contoh adalah saudara kandung penulis yang memberikan nama Bq. Nazwa Mutiara Solah Ate kepada anak keduanya. Jika dilihat sekilas maka yang tampak hanya sebuah nama yang lumayan panjang dan unik. Namun jika anda orang sasak, mungkin sekarang anda sudah mengerti. Lalu bagi yang ingin mengerti, mari kita jabarkan.

Bq. Nazwa Mutiara Solah Ate

Bq adalah gelar menak (ningrat/bangsawan) suku sasak bagi perempuan.

Nazwa, apapun artinya berasal dari bahasa Arab dan tentu saja adalah nama yang indah.

Mutiara adalah nama benda bulat putih yang berasal dari laut dan sering dijadikan perhiasan karena keindahannya.

Solah Ate adalah kata-kata dalam bahasa sasak yang berarti baik hati atau berperasaan baik.

Jadi, jika kita ingin mencoba untuk menebak arti nama tersebut yang merupakan harapan saudara penulis untuk anaknya, maka dapat disimpulkan bahwa saudara penulis berharap ananknya menjadi perempuan yang cantik seperti mutiara sehingga banyak orang mendambakannya dan tentu saja yang paling utama agar anaknya menjadi orang yang baik hati sehingga anaknya tidak hanya cantik dari luar saja tetapi juga kecantikan itu terpancar dari kebaikan hatinya.

Sekarang cobalah anda renungkan arti dari nama anda sendiri. Mungkin anda bisa langsung bertanya kepada orang yang memberikannya dan saya yakin arti dari nama anda adalah sesuatu yang indah dan baik, namun jika tidak begitu artinya, maka benar bahwa terkadang apa yang saya yakini tidak benar,,hehhe..

Kemudian bandingkan arti dari nama anda tersebut dengan diri anda. Kalau sudah sesuai, berarti harapan pertama orang tua anda kepada diri anda sudah terpenuhi dan insyaAllah anda mendapat pahala karena membahagiakan orang tua anda. Namun jika belum, maka ‘change we need’. Berubah ke arah lebih baik tentunya.

Kemudian bagi kita yang mungkin tidak sempat atau tidak mampu bertanya kepada yang memberikan nama indah yang kita miliki karena beberapa hal, maka kita dapat mencoba menemukan sendiri makna nama indah itu. Bisa dengan mengartikan berdasarkan bahasa yang digunakan dalam nama tersebut atau dengan mengartikan sendiri sesuai keinginan, namun cobalah temukan arti-arti yang indah karena nantinya apapun arti dari nama tersebut yang terpenting adalah bahwa nama tersebut anda yakini ada pada diri kita sehingga dapat menunjukkan siapa kita sesungguhnya. Jangan sampai kita menjadi orang yang namanya lebih indah dari orangnya.

Apapun kesimpulan yang anda bisa ambil dari tulisan ini, penulis harap semua adalah kebaikan. Karena sebenarnya yang ingin penulis sampaikan sangat sederhana, bahwa nama anda adalah harapan yang menunggu untuk menjadi kenyataan. Harapan sederhana orang tua kita yang sebenarnya bisa menjadi motivasi untuk menggapai mimpi-mimpi indah.

‘Apalah arti sebuah nama jika kita tidak meyakini apa yang ada dalam diri kita’.

By: hasbi rahman

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Hidupku yang indah tak kan kusia-siakan.

Terima kasih juga kepada orang-orang yang telah menginspirasi saya untuk menulis. Ayah dan ibu serta semua keluarga di lombok, para keponakan khususnya wawa (om pinjam dolo namanya buat tulisan ini ya,,), teman-teman SMA khususnya teman-teman SHARK’S (miss u all), ibu rini (maaf nama ibu juga saya pakai dalam tulisan ini), teman-teman di kampung (kapan-kapan begadang bareng lagi yo,,), dan tak lupa terima kasih sebesar-besarnya bagi para pembaca yang telah memberikan dukungan bagi penulis, karena dengan membaca tulisan ini sudah merupakan dukungan moril yang sangat besar bagi penulis untuk terus berusaha menciptakan tulisan yang lebih baik dan lebih berkenan di hati pembaca.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan ejaan, tanda baca, penulisan nama dan gelar serta kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan penulis. Penulis hanya manusia biasa yang masih perlu belajar lebih banyak lagi. Atas kekurangan dalam tulisan ini maka penulis mengharapkan saran atau kritik agar dapat digunakan sebagai bahan acuan pada tulisan selanjutnya. Silahkan mengirimkan surat elektronik anda ke alamat penulis hasby_rahman@yahoo.co.id.

Akhir kata, selamat menempuh hidup baru,,,

(para pembaca: “hah koq gk nyambung ya..?!!”)



by: hasby rahman

Download lampiran aslinya

1 comments:

juwita said...

makasi pidatona ya by..
kamu lebih baik masuk fakultas ilmu budaya ketimbanh ilmu komunikasi..

hehehe..

Post a Comment

limit posting 5 surat setiap post